Pages

Senin, 08 Mei 2017

PAI - Meneladani Sifat Allah Melalui Asmaul Husna

Sebagai arah bagi kita meneladani sifat Allah dalam Asmaul Husna agar terwujud secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, maka pada bagian ini akan disajikan cara meneladani sifat Allah dalam 10 Asmaul Husna sebagai berikut:
 
   ·         Al-Muqsith; Agar seorang Mu’min dapat meneladani sifat Allah Yang Maha Mengadili, maka harus menerapkan prinsip kebenaran dan keadilan dalam seluruh aspek kehidupan baik di lingkungan keluarga, tetangga, masyarakat, berbanggsa, dan bernegara. Karena dengan kedua prinsip ini kehidupan akan berjalan lancar, damai sejahterah dan penuh keberkahan.
 
   ·         Al-Warits; Agar seorang Mu’min dapat meneladani sifat Allah Yang Maha Mewarisi, maka dalam keseluruhan aspek kehidupannya harus mampu menerapkan prinsip regenerasi, kaderisasi dan pengalihan kepemilikan kepada orang yang berhak mendapatkannya. Melalui ketiga prinsip tersebut proses kehidupan yang berjalan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
 
·         An-Naafi’u; Agar seorang Mu’min dapat meneladani sifat Allah Yang Maha Pemberi Manfaat, maka dalam keseluruhan aspek kehidupannya harus menerapkan prinsip manfaat dan berbagi dengan sesama, sehingga akan mendapatkan kenikmatan yang berlimpah, sebab sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat terhadap sesama.
 
·         Al-Baasith; Agar seorang Mu’min dapat meneladani sifat Allah Yang Maha Melapangkan, maka dalam keseluruhan aspek kehidupannya harus menerapkan prinsip kemudahan, artinya memberikan jalan kemudahan bagi setiap orang untuk menyelesaikan urusannya. Janji Allah swt. “Barang siapa yang memberi kemudahan kepada saudaranya, maka ia akan dimudahkan Allah nanti pada hari kiamat”.
 
·         Al-Hafiidz; Agar seorang Mu’min dapat meneladani sifat Allah Yang Maha Menjaga, maka dalam keseluruhan aspek kehidupannya harus menerapkan prinsip keseimbangan, artinya selalu menjalankan aktifitas yang memberikan makna terhadap kelangsungan hidup bersama secara berkesinambungan dan sistemik.
 
·         Al-Wali; Agar seorang Mu’min dapat meneladani sifat Allah Yang Maha Melindungi, maka dalam keseluruhan aspek kehidupannya harus menerapkan prinsip proteksi, artinya menjaga, melindungi, melakukan tindakan prefentif dan mengamankan segala kemungkinan yang mengganggu roda kehidupan.
 
·         Al-Waduud; Agar seorang Mu’min dapat meneladani sifat Allah Yang Maha Pengasih, maka dalam keseluruhan aspek kehidupannya harus menerapkan prinsip kasih sayang tanpa pilih kasih dan membedakan SARA, karena semua makhluk memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang harus disikapi secara obyektif.
 
·         Ar-Roofi’; Agar seorang Mu’min dapat meneladani sifat Allah Yang Maha Meninggikan, maka dalam keseluruhan aspek kehidupannya harus menerapkan prinsip mi’raj, artinya menunjukkan grafik perjalanan naik dalam mendekatkan diri dan menghadap Allah, dengan menjaga amanah Allah yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan yang dirahmati dan diridhoi.
 
·         Al-Mu’izzu; Agar seorang Mu’min dapat meneladani sifat Allah Yang Maha Memuliakan, maka dalam keseluruhan aspek kehidupannya harus menerapkan prinsip tahalli, artinya bersungguh-sungguh menghiasi diri dengan akhlakul karimah untuk mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.
 
·         Al-Afuww; Agar seorang Mu’min dapat meneladani sifat Allah Yang Maha Pemaaf, maka dalam keseluruhan aspek kehidupannya harus menerapkan prinsip selalu memberikan maaf kepada sesama dan menyadari dan meninggalkan kesalahan yang telah dilakukan. Di samping itu prinsip benar dan salah harus ditonjolkan dalam kehidupan, karena pemahaman terhadap prinsip benar salah akan menuntun orang untuk berhati-hati meniti jalan kebenaran dan mewaspadai segala godaan yang menyesatkan. Apabila prinsip benar dan salah dipadomani dalam kehidupan, maka akan dapat melahirkan sikap kejujuran, keadilan, istiqomah dan sikap positif yang lain yang akan mengantarkan kesejahteraan hidup manusia di dunia maupun akhirat.

0 komentar:

Posting Komentar