BAB 5
BUDIDAYA
TANAMAN HIAS
A. Pengertian
Seiring dengan kemajuan teknologi,
dan pemenuhan kebutuhan, tanaman hias juga mengalami perkembangan dan kemajuan,
baik dari keanekaragaman, jenis maupun jumlah. Keanekaragaman jenis tanaman
hias tersebut menyebabkan perlunya dilakukan klarifikasi. Berikut akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai klarifikasi tanaman hias.
1. Berdasarkan Struktur dan
Bentuknya.
a. Herba
Tanaman herba tergolong sebagai
tanaman yang tidak memiliki batang yang keras, tidak memiliki lapisan kayu, dan
umumnya menjalar.
Ukuran tanaman herba tidak terlalu
besar dan tinggi. Tanaman golongan herba banyak dibudidayakan manusia untuk
kepentingan kesehatan.
b. Semak
Adalah tanaman yang memiliki
ranting - ranting kecil dengan kompsisi daun yang rimbun. Tanaman semak tumbuh
liar di alam bebas, namun sering juga digunakan sebagai penghias halaman /
pagar rumah.
c. Pohon
Tanaman jenis pohon sangat umum
dijumpai di berbagai tempat dan daerah. Tanaman jenis pohon memiliki
karakteristik batangnya yang berkayu, besar dan keras.
d. Perdu
Tanaman perdu merupakan tanaman
berkayu yang relatief pendek (<6M) dan pada umumnya berbunga. Tanaman
gologan perdu dapat terbagi menjadi 3 jenis, yaitu : rendah (<2M), sedang
(2-4M), tinggi (>4M).
e. Liana
Tanaman liana adalah tanaman yang
secara pertumbuhannya merambat. Tanaman golongan liana memerlukan media sebagai
tempat rambatan dan lingkarannya. Pada umumnya, manusia menggunakan tanaman
jenis ini untuk menghias dinding, tiang, atau atap. Tumbuhan liana tergolong
peka terhadap cahaya, tanaman ini akan berusaha mencari sumber cahaya dan
tumbuhnya merambat sesuai dengan arah datangnya cahaya. Tanaman liana dapat dibagi
menjadi 3 :
1) Rambat penghias dinding / atap.
Contoh : Bohemia, almanda, bougenvile.
2) Rambat penghias air. Contoh :
Eceng gondok, ganggang, teratai.
3) Rambat penghias rumah. Contoh :
Sirih Gading.
2. Berdasarkan Siklus Hidupnya
Siklus hidup tanaman hias dapat
dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu annual, biennial, dan perennial. Siklus
hidup annual merupakan siklus tanaman hias semusim, yaitu tanaman yang siklus
hidupnya kurang dari setahun. Siklus biennial adalah siklus tanaman hias 2
tahunan yang pertumbuhan vegetatifnya tejadi pada tahun pertaman dan masa
berkembang biak beerlangsung pada tahun berikutnya. Sementara itu, siklus hidup
perennial adalah siklus hiduptanaman hias yang masa hidupnya tergolong lebih
dari 2 tahun. Tanaman dengan siklus hidup tahunan (annual) biasanya merupakan
tanaman pangan seperti kacang - kacangan, jagung, dan wortel.
Siklus hidup tahunan tersebut
mempermudah petani untuk memanen hasilnya karena rentang waktu yang tetap dan
stabil.
Jenis tanaman hias yang memiliki
siklus hidup 2 tahunan (biennial) lebih sedikit dibandingkan jenis annual dan
perennial. Oleh karena itu, tanaman ini harganya mahal dan langka. Tanaman
jenis ini membutuhkan sebauh fase vernalisasi sampai akhirnya dapat berharga.
Contohnya, bunga kerdil sweet William, lobak, terong, dan bengkoang.
3. Berdasarkan Fungsi dan
Peletakannya
Berdasarkan fungsi dan
peletakannya, tanaman hais dapat dibedakan menjadi bedding plant, hanging
plant, dan house plant. Bedding plant adalah jenis tanaman yang digunakan
sebagai pelindung tanaman lainnya. Tanaman ini
berfungsi untuk melindungi tanaman lainnya dari fluktuasi suhu ekstrim.
Contohnya fluktua dan marigold.
Hanging plant adalah tanaman yang
penanamannya dilakukan dalam pot yang digantung. Tanaman jenis ini misalnya,
geranium, pakis, dan anggrek. House plant adalah tanaman hias yang adaptif pada
kondisi dalam ruangan. Umumnya ditanam pada media pot dan pertumbuhannya
relative lebih lambat dibandingkan tanaman yang berada di luar ruangan.
Conohnya, lidah mertua dan rambung merah.
4. Berdasarkan Jenisnya
a. Tanaman Hias Daun
Sebuah tanaman hias dapat
digolongkan ke dalam jenis tanaman hias daun apabila tanaman tersebut memiliki
bentuk dan warna yang indah, unik, dan variatif. Selain warna, bentuk daun juga
menjadi daya tarik tersendiri pada tanaman hias jenis ini. Beberapa jenis
tanaman hias daun yang tajan berada di suhu ruangan, diantaranya bamboo jepang,
lili paris, kuping gajah, aglaonema, nolina, dan suplir.
Sementara itu, tanaman hias jenis
daun yang butuh tempat terbuka adalah walisongo, pinus, beringin, kastuba,
puring, bromeliad, dan hanjuang.
Beberapa jenis tanaman hias yang
dibudidayakan karena keindahan daunnya adalah anturium, aglaonema, dieffmbachia,
sanseriera, sirih, kaktus, adiantum, caladium bicolor, dan pachypodium.
b. Tanaman Hias Bunga
Tujuan utama budidaya tanaman hias
bunga adalah agar tanaman menghasilkan bunga dengan bentuk dan warna yang
indah. Tanaman hias bunga juga dapat dikelompokkan ke dalam jenis semak /
perdu, pohon, dan selimut / liana.
c. Bonsai
Kata bonsai berasal dari bahasa
Jepang yang secara morfologis berarti “Tanaman dalam pot”. Bonsai merupakan
seni pengerdilan tanaman berbatang keras (pohon) di dalam pot berukuran kecil.
Tanaman bonsai dibentuk dari pohon - pohon di tanah gersang yang tidak tumbuh
normal.
Bonsai dapat dikelompokkan menjadi
beberappa jenis berdasarkan ukurannya, yaitu kecil, sedang, dan besar.
Ukuran kecil, mempunyai tinggi
antara 5 - 15 cm.
Ukuran sedang, mempunyai tinggi
antara 15 - 30 cm.
Ukuran besar, memppunyai ukuran
lebih dari 75 cm.
d. Tabulampot ( Tanaman Buah Dalam
Pot )
Tanamn buah umumnya berbentuk pohon
dan berukuran besar, sehingga diperlukan tempat / lahan yang luas untuk
menanamnya. Oleh karena itu, orang-orang yang berada di perkotaan cenerung
kesulitan untuk menanam dan merawat tanaman buah karena keterbatasan lahan.
Namun, dengan kemajuan IPTEK yang pesat, kini tanaman buah dapat dibudidayakan
pada media pot. Beberapa jenis buah yang sering di tanam di dalam pot adalah,
sawo, kelengkeng, belimbing, jeruk, mangga, dan apel.